Minggu, 03 Mei 2009

angka penyabunan

Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan
lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),
Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak dapat larut

dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyaipolaritas yang sama dengan pelaut tersebut.

Analisa lemak dan minyak yang umum dilakukan dapat dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok berdasarkan tujuan analisa, yaitu;
Penentuan kuantitatif, yaitu penentuan kadar lemak dan minyak yang terdapat
dalam bahan mkanan atau bahan pertanian.
Penentuan kualitas minyak sebagai bahan makanan, yang berkaitan dengan
proses ekstraksinya,atau ada pemurnian lanjutan , misalnya penjernihan(refining)
,penghilanganbau(deodorizing), penghilangan warna(bleaching). Penentuan tingkat
kemurnian minyak ini sangat erat kaitannya dengan daya tahannya selama
penyimpanan,sifat gorengnuya,baunya maupun rasanya.tolak ukur kualitas in
adalah angka asam lemak bebasnya(free fatty acid atau FFA), angka peroksida
,tingkat ketengikan dan kadar air.
Penentuan sifat fisika maupun kimia yang khas ataupun mencirikan sifat
minyak tertentu. data ini dapat diperoleh dari angka iodinenya,angka Reichert-
Meissel,angka polenske,angka krischner,angka penyabunan, indeks refraksi titik
cair,angka kekentalan,titik percik,komposisi asam-asam lemak ,dan sebagainya.


angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara
kasar .minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek
berarti mempunyai berat molekul ytang relatif kecil, akan mempunyai angka
penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minya mempunyai berat molekul
yang besar ,mka angka penyabunan relatif kecil . angka penyabunan ini
dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang dibutuhkan untuk
menyabunkan satu gram lemak atau minyak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar